KINERJA
Pengertian Kinerja
Suatu organisasi atau
perusahaan jika ingin maju atau berkembang maka dituntut untuk memiliki pegawai
atau karyawan yang berkualitas. Pegawai yang berkualitas adalah pegawai yang
kinerjanya dapat memenuhi target atau sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan.
Ukuran kinerja dapat
dilihat dari sisi jumlah dan mutu tertentu sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan bentuknya dapat bersifat tangible
atau intangible tergantung pada bentuk dan proses pelaksanaannya. Kinerja yang
dihasilkan oleh pegawai dalam suatu perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor
dan kondisi yang baik itu berasal dari
dalam diri pegawai ataupun yang berasal dari luar. Mangkuprawira dan Hubeis
(2007:153) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu
secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi yang
bersangkutan.
Kinerja adalah tingkat
terhadapnya para pegawai mencapai persyaratan pekerjaan secara efektif dan efisien
(Simamora, 20006:34), kinerja pegawai merupakan prestasi kerja yakni
perbandingan antara hasil kerja yang dapat dilihat secara nyata dengan standar
kerja yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kinerja Karyawan
Menurut moorhead dan chung/meggison dalam sugiyono
(2009:12), kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai
berikut :
- 1. Kualitas pekerjaan ( Quality of work)
- 2. Kuantitas pekerjaan (Quantity of work)
- 3. Pengetahuan pekerjaan (Job Knowledge)
- 4. Kerjasama tim (Tim Work)
- 5. Kreatifitas (creativity)
- 6. Inisiatif
Pendapat lain dikemukakan oleh Harbani Pasolong
(2010:186), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah sebagai
berikut:
1.
Kemampuan
2.
Kemauan
3.
Energi
4.
Teknologi
5.
Kompensasi
6.
Kejelasan
tujuan
7.
Keamanan
Sedangkan menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007:155)
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebagai berikut :
- 1. Faktor personal karyawan meliputi unsur pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu,
- 2. Faktor kepemimpinan
- 3. Faktor tim
- 4. Faktor sistem meliputi sistem kerja, fasilitas kerja dan insfrastruktur yang diberikan oleh organisasi, kompenasi dan kultur kerja dalam organisasi,
- 5. Faktor kontekstual meliputi tekanan dan perubahan lingkungan ekternal dan internal.
Indikator Kinerja Pegawai
Menurut Keban (2004:109)
dalam Pasolong (2010:184) pengukuran kinerja penting dilakukan oleh instansi pelayanan publik. dengan
mengetahui kelemahan dan kelbihan, hambatan dan dorongan, atau berbagai faktor sukses bagi kinerja pegawai
serta institusi maka terbukalah jalan enuju profesionalisasi yaitu memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama ini.
Terdapat berbagai teori
mengenai indikator kinerja pegawai. Salah satunya menurut T.R Michel dalam
Sedarmayanti (2001:51) mengemukakan indikator kinerja sebagai berikut:
- 1. Kualitas kerja (Quality Work)
- 2. Keterampilan waktu (Pomptnees)
- 3. Inisiatif (inisiative)
- 4. Kamampuan (Capability)
- 5. Komunikasi (Communication)
Lebih lanjut, pemerintah juga memiliki indikator kinerja pegawai yaitu
dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang penilaian pelaksanaan pekerja
PNS. Indikator tersebut adalah ;
a) Kesetiaan
b) Prestasi kerja
c) Tanggung jawab
d) Ketaatan
e) Kejujuran
f) Kerjasama
g) Prakarsa
dari hasil uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa maju mundurnya sebuah perusahaan tergantung pada karyawannya, semakin berkualitas dan memiliki kinerja yang baik karyawannya maka perusahaan akan semakin maju dan berkembang.
No comments:
Post a Comment